Indonesia
dikenal sebagai salah satu pusat jajanan dunia dengan berbagai macam bentuk,
rassa dan teknik pengolahan serta memiliki keunikan karakteristik olahan
masing-masing.
A.
PENGERTIAN
- Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahn mentah menjadi bahan makanan siap di konsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
- Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi-padian/rumput-rumputan ( Gramineae ) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir beris biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati.
- ØUmbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk ( pembengkakan ) sebagai akibat perubahan fungsinya. Organ yang membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya.
- Olahan bahan pangan setengah jadi kering disebut juga sebagai ‘produk bahan pangan primer’ dalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan.
Kesimpulan : bahwa pengertian dari pengolahan bahan
pangan setengah jadi dari serealia & umbi menjadi makanan khas daerah
setempat adalah mengolah produ pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah
tangga, industry kecil, ataupun industry pengolahan pangan dengan teknologi
tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.
B.
JENIS
Menurut kebutuhan Maslow, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasr
manusia ( basic needs ). Setelah kebutuhan dasr terpenuhi, manusia baru akan
bisa memikirkan untuk mencapai kebutuhan lainnya. Kebutuhan bersosialisasi (
social needs ), Percaya diri ( self esteem ) & aktualisasi diri ( self
actualization ) merupakan tiga teratas kebutuhan manusia.
Perkembangan industri bisnis kuliner di Indonesia khususnya di Jakarta
terlihat sangat maju, bahkan sudah hamper menyamai perkembangan kuliner di
Negara-negara maju seperti di USA, Perancis, Australia, Jepang, Thailand, &
Inggris.
Secara umum mengolah pangan serealia & umbi menjadi produk olahan
pagan setengah jadi dihasilkan jenis produk olahan pangan setengah jadi
dihasilkan jenis produk bebentuk potongan piph tebal/tipis ( berbagai jenis
krupuk ), butiran besar ( jagung pipil, biji sorgum,tepung tiwul instan, &
chip/granula/sawut lainnya ) maupun butiran halus ( berbagai jenis tepung, baik
dari bahan serealia maupun umbi-umbian ) dengan teknik pengeringan.
1.
Jenis makan khas Indonesia
dari bahan baku olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal/tipis
dari serealia & umbi
Produk
pangan setengah jadi bentuk pipih ebal/tipis dari serealia antara lain kerupuk
gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun & mie. Produk pangan
setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi antara lain kerupuk
tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, & kentang
beku. Produk pangan setengah jadi dari serealia & umbi dengan bentuk pipih
tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, & kentang beku biasanya jika diolah
menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan
minyak. Namun untuk benuk sawut/gaplek ubi jalar maupun ubi kayu/singkong,
diolah dengan berbagai teknik, bisa dikukus, direbus, maupun digoreng.
2.
Jenis makanan khas Indonesia dari bahan baku
olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari serealia &
umbi
Produk pangan setengah jadi dengan butiran
besar dari serealia adalah beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil
kering & beku, aneka butiran oat, aneka pasta, beras biji/sorgum. Produk
pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari umbi adalah tiwul instan
& beras singkong. Produk pangan setengah jadi serealia & umbi adalah
denga bentuk beras, beras instan, beras jagung, aneka pasta, aneka butiran oat,
beras/biji sorgum biasanya diolah menjadi makanan khas Indonesia dengan teknik
dikukus atau direbus. Jagung pipil kering yang diolah dengan berbagai teknik
dipanaskan maka biji jagung pipil akan meletus kalau dipanaskan karena
mengembangnya uap air dalam biji. Adapun jagung pipil beku dapat diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia seperti sup,
gorengan, tumisan, kue dan lain-lain dengan menggunakan berbagai teknik bisa
direbus maupun digoreng.
3.
Jenis makanan khas
Indonesia dari bahan baku olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran
halus dari serealia & umbi
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia,
yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, & tepung sorgum.
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi, yaitu tepung
ubi jalar, tepung tapioca, tepung talas, & tepung
Kentang. Produk pangan setengah jadi serealia &
umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi makanan khas
Indonesia dapat dengan aneka ragam teknik. Adapun, aneka ragam tepung dari
bahan serealia & umbi dapat diolah menjadi berbagi produk makanan khas
Indonesia seperti (jenang jawa), aneka ragam kue Seperti ( kue adee (meureudu,
Aceh), bolu, lepet, donat (Jakarta), brownies (Bandung), chai kue (Singkawang),
eskrim,mie,roti, maupun keripik.
Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Makanan yang
masuk kedalam tubuh selain untuk menjaga kesehatan, digunakan juga untuk proses
pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, energy, agar proses-proses
biokimiawi dalam tubuh tetap berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini menunjukkan
bahwa manusia memerlukan zat gizi dari makanan dalam jumlah tertentu untuk
kelangsungan hidupnya.
Kata gizi berasal dari bahasa
Arab “ghidza” yang artinya makanan. Zat makanan adalah satuan nutrisi yang
menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan
dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun
menjadi hidangan.
Cukup tidaknya nilai gizi makanan yangdikonsumsi
secara kuantitatif dapat diperkirakan dari nilai energi (kalori) yang dikandungnya.
Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energy yang
diperoleh oleh tubuh ketika mengonsumsi makanan/minuman. Berdasarkan kegunaanya
bagi tubuh zat gizi dapat dikelompkkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Kelompok
zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat).
Bahan makanan yang yag mengandung
karbohidrat antara lain dapat diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie,
macaroni, bihun, kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan,
gula, & minyak.
2) Kelompok zat gizi pembangun sel (protein).
Protein dapat diperoleh dari
daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacanga &
hasil olahannya seperti tahu & tempe.
3) Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang
sesuai engan kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur-sayuran
yang berwarna kuning, jingga & merah & buah-buahan.
C.
TEKNIK PENGOLAHAN
1. Teknik
Pengolahan Makanan Panas Basah (Moist Heat)
Teknik pengolahan makanan pans basah (moist
heat) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk
mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak
pernah lebih dari suhu didih. Termasuk teknik ini adalah merebus (boiling),
merebus cairan menutup bahan pangan (poaching), merebus dengan sedikit cairan
(braising), menyetup/menggulai (stewing), mendidih (simmering), mengukus
(steaming), & mengetim.
a. Teknik
Merebus (Boiling)
Teknik merebus (boiling) adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang
sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, susu, dll. Caranya
bahan makanan dapat dimasukkan kedalam cairan yag masih dalam keadaan dingin
atau dalam air yang telah panas.
b. Teknik
Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
Teknik poaching adalah cara
memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang
direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92-96 derajat C). cairan bisa
berupa kaldu air yang diberi asam, cuka, susu, dan lain-lain.
c. Teknik
Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
Teknik braising adalah teknik
merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bah yang
akan di rebus) dalam panic tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan.
Efek dari braising ini sama dengan
menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak & aroma yang
keluar menyatu dengan cairannya.
d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
Stewing (menggulai/menyetup) adalah
mengolah bahan makanan yang terlenih dahulu ditumis bumbunya, & direbus
dengan cairan yang berbumbu & cairan yang tidak terlalu banyak dengan api
sedang. Pada proses stewing, cairan
yang dipakai yaitu air,susu,santan, & kaldu. Contoh makanan yang yang
menggunakan teknik ini antara lain opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.
e. Teknik
Mengukus (Steaming)
Teknik mengukus (steaming) adalah
memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Efek dari teknik ini ialah
menjadikan makanan lebih lunak & lembut. Nilai giz bahan makanan tidak
banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung denga air. Makanan yang
diolah dengan cara ini yaitu pidding, bolu, sayuran, ikan atau ayam.
f. Teknik
Mendidih (Simmering)
Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan dengan saus atau bahan
cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan dibawah titik didih
& direbus lama, dimana dipermukaanya muncul gelembung-gelembung kecil.
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak
dari daging yang direbus.
g. Teknik
Mengetim
Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan 2 buah
panic yang berbeda ukuran di manan salah satu panic lebih kecil. Cara ini memang
memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim, & cokelat.
2. Teknik
Pengolahan Makanan Panas Kering ( Dry Heat Cooking )
Teknik pengolahan panas kering (dry heat
cooking) adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar
cairan untuk
mematangkannya. Teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses
pematanganya, tetapi menggunakan minyak (mentega) (minyak zaitun, minyak
kanola) sehingga suhunya bisa mencapai 180 derajat celius. Yang termasuk teknik
ini adalah menggoreng dengan minyak banyak (deep frying), menggoreng dengan
minyak sedikit (shallow frying), menumis (sauteing), memanggang (baking),
membakar (grilling) dan roasting.
a. Teknik
Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep Frying)
Pengertian deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan
minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam sehingga
memperoleh hasil yang kering (crispy). Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi
akan rusak, tetapi kandungan energinya akan
tinggi karena mengandung lemak. Proses deep
frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut
dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan.
b. Teknik
Menggoreng dengan Minyak Seikit (Shallow Frying)
Shallow
Frying adalah mengolah bahan makanan
atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goring yang
sedikit pada wajan datar. Bahan makanan yang diolah pada shallow frying antara
lain fillet ikan, ungags yang lunak dan dipotong tipis, telur mata sapi, telur
dadar, dll.
c. Teknik
Menumis (Sauteing)
Teknik menumis, (sautéing) adalah teknik memasak dengan
menggunakan msedikit minyak olahan & bahan makanan yang telah dipotong
kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar & cept,
diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.
Biasanya cairan yang ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir proses
pemasakan. Gunakan wajan yang besar agar poongan bahan makanan aat dimasukkan
tidak sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis & dapat matang secara
merata.
d. Teknik
memanggang (Baking)
Memanggang (Baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas
dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau
air.
Beberapa metode Baking :
- Memanggang kering. Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air in akan membantu proses pemasakkan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti, selain itu pula digunakan memasak daging,ikan, dan lain-lainnya.
- Memanggang dalam oven menambah kelembaban. Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan meneluarkan uap air yang masuk kedalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah & akan menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diantaranya kentang, roti, sponge, cake, biscuit, ikan, sayuran.
- Memanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah. Wadah pertama berisi bahan makanan, & wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkankedalam wadah kedua sehingga panas yang sampaike bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebihn & dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang. Contoh : puddingkaramel, hot pudding franfrut.
- Teknik membakar (Grilling). Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (telfon) yang diletakkan diatas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sejitar 292. Grill juga dapat dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang yang sedang dimasak/dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang & gosong berbentuk jeruji pula.
D.
Tahapan Pengolahan
Mengolah bahan pangan
bergantung pada tujuan, metode, kebutuhan & kegunaan yang kita inginkan.
Dalam mengolah bahan pangan, kita perlu membiasakan dengan
merencanakan/merancang prose pembuatannya agar memiliki nilai kebermanfaatan
sehigga dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomi & kebutuhan. Selain
itu, yang harus diperhatikan dalah tahapan/proses pengolahan dalam membuat
suatu olahan pangan agar dapat dihasilkan produk pengolahan yang sesuai dengan
kegunaan, enak dalam rasa, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam
menyajian maupun kemasan, & aman bagi kehidupan manusia.
E.
Penyajian dan Pengemasan
Penyajian suatu hidangan atau
olahan pangan hendaknya memberikan penampilan yang menarik sehingga dapat
menggugah selera bagi yag melihatnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyajikan penampilan olahan panganan.
1. Kombinasi
Warna
Dalam tata saji, warna merupakan
factor penting yang harus diperhatikan. Padu padan warna-warni yang indah
meupakan salah satu factor yang menjadi nilaijual suatu hidangan. Kombinasi
warna yang buruk dapat merusak selera makan secara keseluruhan.
2. Bentuk, Tekstur, Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat
dicipyakan dari pemotongan bahan panagan. Pada tekstur olahan pangan penting
untuk diperhatikan. Tekstur olahan pangan dirasakan saat didalam mulut, apakah
teksturnya lunak, kenyal, kasar, kental, dan halus.
3. Rasa
dan Suhu
Dalam suatu menu, hendaknya kita
juga perlu mengombinasikan rasa-rasa dasr seperti rasa asin, rasa manis, rasa
pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat
bebumbu.suhu dari olahan pangan yang dihidangkan juga perlu diperhatikan apakah
olahan pangan tersebut sebaiknya dihidngkan panas atau dingin. Misalnya soto
atau sop sebaiknya dihiangkan panas-panas. Sedangkan makanan penutup sepeerti
es krim atau pudding hendaknya dihidangkan dingin.
4. Alat Saji Makanan
Alat saji ada beberapa macam, ada
alat saji tradisional dan modern. Alat saji tradisional misalnya dengan wadah
rotan dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern dapat berupa piring khusus
untuk menu hidangan utama, sup, maupun piring kecil untuk makanan penutup yang
dilengkapi sendok dan garpu yang sesuai.
5. Hiasan atau Garnish
Hiasan atau garnish merupakan
penunjang penampilan pada olahan pangan yang dihidangkan.
6. Penyajian
Menyajikan uatu hidangan pada
piring shendaknya meperhatikan semua hal yang perlu ditampilkan seperti yang
disebutkan di atas yaitu kombinasi warna, bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa
dan suhu serta penggunaan alat saji.